Langsung ke konten utama

Pihak Pertamina TBBM Melakukan Pembohongan Terhadap Masyarakat Sekitar.

BERITA TERKINI ZAMAN NOW Penerbit: PT.Chrissa Cakra Wijayakesuma (CCW) Pemimpin Perusahan/Pimpinan Redaksi : R. Sukrisno Alim Sudibyo S¹IUP-PM: No.01451/1.824.271 NPWP : 21.057.287.1-013.000 SK.Menkum HAM RI: AHU-94803.AH.01.01.Tahun 2008 Penasehat hukum : LBH.AMPERA dan Tim Advokasi Presidium Pusat Reclasseering Indonesia


POTRETRI007.COM - Medan Labuhan. Aroma BBM dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Labuhan Deli Medan Group jalan KL Yos Sudarso KM 19, 5 Medan masih menyerang pemukiman warga khususnya lingkungan 19, 20, 21, 22, 23, dan lingkungan 24 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. 

Masyarakat tuding petinggi Region 1 dan petinggi di Pertamina Labuhan Deli Medan Group pembohong. Rabu malam (21/09/2022) sekitar pukul 23.00 Wib. "Kami masyarakat sekitar Pertamina Labuhan Deli (Medan Group) sangat kecewa dengan kepala TBBM yg berjanji meminalisir pengisian BBM. Ternyata aroma BBM masih saja ganggu kehidupan kami, bahkan aromanya sangat kuat. Petinggi-petinggi Pertamina Labuhan Deli dan Region 1 itu sudah bohongi kami".

Demikian dikatakan Abdurrahim B (56) warga lingkungan 22 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Disisi lain, masyarakat berharap ada perhatian khusus bapak Presiden RI Joko Widodo.

"Tolonglah kami pak Presiden, kami tidak tahan dengan bau BBM Pertamina Labuhan Deli. Kami diam pihak Pertamina Labuhan Deli semena-mena, kami unjuk rasa disalahkan, kami harus bagaimana pak Presiden", kata  Itah (45) warga lingkungan 21 Pekan Labuhan. 

Kemarin aroma BBM dari TBBM Medan Group (Pertamina Labuhan Deli) sangat menyengat hidung masyarakat sekitar. Warga sebut penyebabnya di TBBM sedang lakukan pengisian BBM ke tangki timbun. 

Keresahan masyarakat sekitar Pertamina Labuhan Deli terhadap aroma BBM hingga kini belum dapat diatasi pihak Pertamina.

Terpisah, pihak Pertamina Labuhan Deli gandeng kepala lingkungan 19 dan 21 Kelurahan Pekan Labuhan untuk melakukan pendataan warga guna program cek kesehatan. Namun  mencapai waktu 20 hari, program tersebut belum terlaksana. Sementara masyarakat yang terdampak pencemaran udara Pertamina Labuhan Deli menolak program tersebut. (Hs)

Komentar